![]() |
TIM Jelajah Mesjid JJS Makassar membagikan donasi di Masjid-Masjid |
Matahari masih terasa terik pada
Sabtu lalu. Tapi sekitar 20-an muda-mudi itu mangabaikannya. Mereka berhimpun
di satu sudut lapangan Hertasning Makassar demi mempersiapkan perlengkapan
Jelajah Masjid. Ini adalah sebuah kegiatan mengisi Ramadhan dengan jalan-jalan
sekaligus menebar kepedulian dengan memabagikan donasi ke masjid-masjid.
Para
pemuda itu menamakan dirinya Komunitas Jalan-jalan Seru (JJS) Makassar. Hari
itu menetapkan rute Makassar-Bulukumba. Persiapan dilakukan beberapa anggota
komunitas itu, di antaranya dengan mengemas paket berisi dua pasang mukena,
selembar sarung, dan satu sejadah. Mereka mengemasnya sambil mendengarkan
penjelasan tentang rute dan cara pemberian sumbangan.
"Kita
bagi tugas ya, ada yang membagi donasi, ada yang langsung mencari pengurus
masjid dan menjelaskan maksud kedatangan kita, ada juga yang membuat
dokumentasi," kata Imam Shiddiq, penanggungjawab kegiatan Jelajah Masjid
2015.
Mereka
lalu bergerak dalam beriring-iringan dua mobil dan empat sepeda motor. Mereka
yang mengendarai sepeda motor berangkat lebih dulu sekaligus untuk mengecek
lokasi masjid-masjid yang akan disinggahi. "Masjidnya jangan yang sepi dan
jangan terlalu ramai ya,"kata satu anggota yang menumpang mobil.
Perhentian
pertama dalam perjalanan Jelajah Masjid pada hari itu adalah Masjid Jami'
Baitul Makmur yang terletak di Kampung Pelita, Kelurahan Kalebajang, Kecamatan
Bajeng, Kabupaten Gowa. Masjid yang terletak di sisi jalan di jalur Makassar-Bulukumba
ini tampak sederhana, dengan dominasi perpaduan hijau dan putih pada tampak
mukanya. Putih bersih didapat dari dindingnya yang berupa tembok. Adapun atap
dan jendelanya dicat hijau. Meski letaknya di tepi jalan raya, tak begitu
bising.
Haji
Kiyo, pengurus Masjid Jami' Baitul Makmur, menyambut baik rombongan yang
datang. Pria paruh baya ini menceritakan sejarah masjid yang bermula dari 1991
itu. Menurut dia, bantuan yang diterima pada hari itu adalah yang pertama.
"Selama ini warga swadaya menyiapkan perlengkapan shalat," kata dia,
senang.
Sebelum
masuk waktu zuhur, rombongan sudah bergerak lagi. Kegiatan Jelajah memang
diproyeksikan berlangsung dua hari. Rute yang sudah ditetapkan pun hingga melalui
empat kabupaten, yakni Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng. Mereka tak
menetapkan kriteria khusus untuk masjid yang akan disinggahi. "Secara acak
saja,"kata Imam.
Hanya
kata Imam lagi, diprioritaskan masjid yang berada di sisi kiri jalan. Pertimbangannya
semata jalur jalan yang dilalui itu adalah jalur yang nantinya akan ramai oleh
pemudik dari Kota Makassar. Paket diharapkan bisa membantu setiap masjid itu
menyediakan perangkat solat yang layak untuk para pemudik, yang nantinya mungkin juga akan singgah untuk
menjalankan ibadah shalat."Kalau paket sumbangan masih tersisa barulah
diberikan untuk masjid yang ada di jalur kanan."
Imam
menuturkan ide untuk menggelar Jelajah Masjid dan membagikan donasi berupa
perlengkapan alat salat berasal dari pengalaman anggota Komunitas Jalan Jalan
Seru ketika melakukan perjalanan luar kota. "Biasanya kalau ke daerah,
kami suka pakai celana pendek. Pas singgah salat, kadang tak ada sarung. Kalaupun ada sudah tak
layak pakai.
Mereka
lalu menggalang dana sumbangan 1-26 Juni lalu melalui media sosial. Sejatinya
mereka memulai jelajah pada 27 Juni lalu, namun ditunda karena saat itu donasi
dirasa belum memenuhi. Mereka menerima berbagai donasi, bukan hanya perangkat
alat salat. "Ada juga yang memberikan uang tunai," kata Ketua JJS
Makassar Fachril Thohari. Dia menambahkan,"Alhamdulillah, tahun ini
terkumpul seluruhnya 70 paket."
Kegiatan
sebelumnya pernah dilakukan pada Ramadhan tahun lalu. Kata Fachril, kegiatan
tersebut mendapat respon positif, baik oleh anggota JJS maupun masyarakat dan
para pengurus masjid yang disinggahi."Bahkan kami berhasil menggandeng
sponsor." Jelajah Mesjid 2014 memilih jalur yang terbagi menjadi dua rute,
yakni Makassar-Bone dan Makassar-Parepare. Tahun ini, JJS hanya memilih satu
rute jalur di jalur selatan. Dalam perjalanannya itu rombongan menginap semalam
di rumah salah satu anggota JJS Makassar,
Efritdzal Hardin.
Menurut
Fachril, jalur selatan juga sengaja dipilih untuk jelajah Masjid tahun ini
karena belum ada komunitas JJS di daerah itu yang bisa membantu distribusi
donasi. Berbeda dengan jalur utara seperti Makassar-Parepare, JJS daerah di
kawasan itu, disebutkan sudah bergerak sendiri menggalang donasi sekaligus
mendistribusikan langsung ke masjid di daerah masing-masing.
by MUCHLIS ABDUH-Koran Tempo Makassar
![]() |
Kumpulan Foto-Foto Jelajah Mesjid (1) |
![]() |
Kumpulan Foto-Foto Jelajah Mesjid (2) |
Jalan-jalan Seru Bagikan Donasi ke Masjid-masjid
4/
5
Oleh
Unknown